Peterpan - Semua Tentang Kita by Umar At-Tipari

Jumat, 25 April 2014

HOMESCHOOLING



Diadaptasi dari Sumardiono dengan bukunya homeschooling
Oleh Novy Eko Permono 

Dalam bahasa Indonesia, terjemahan yang biasanya digunakan untuk homeschooling adalah sekolah rumah. Istilah ini dipakai secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) untuk menyebutkan homeschooling. Selain sekolahrumah, homeschooling kadangkala juga diterjemahkan dengan istilah sekolah mandiri (Sumardiono, 2007: 3).
Homeschooling adalah model pendidikan alternatif selain di sekolah. Homeschooling dipraktikkan oleh jutaan keluaga di seluruh dunia. Walaupun ada keinginan untuk membuat sebuah definisi mengenai apa yang dimaksud dengan homeschooling, tetapi tak mudah untuk melakukannya. Tak ada sebuah definisi tunggal dari homeschooling karena model pendidikan yang dikembangkan di dalam homeschooling sangat beragam dan bervariasi.
Salah satu pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Jadi, alih-alih menyerahkan begitu saja tanggung jawab pendidikan anak kepada guru dan system sekolah, orang tua homeschooling bertanggung jawab secara aktif atas proses pendidikan anaknya.
Yang dimaksud dengan bertanggung jawab secara aktif disisni adalah keterlibatan penuh orang tua pada proses penyelenggaraan pendidikan, mulai dalam hal penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai (values) yang ingin dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan yang hendak diraih, kurikulum dan meteri pembelajaran hingga metode belajar serta praktik belajar keseharian anak-anak.
Analogi yang dapat digunakan untuk menjelaskan peran orang tua dalam proses homechooling adalah seperti peran kepala sekolah dalam sistem pendidikan sekolah yang dikenal masyarakat. Sebagai kepala sekolah homeschooling, peran orang tua adalah bertanggung jawab atas keseluruhan proses belajar anak-anak. Kepala sekolah dapat merangkap sebagai guru, tetapi proses pengajaran anak-anak tidak harus dilakukan oleh kepala sekolah.
Pada keluarga homeschooling, sebagian proses belajar mengajar biasanya memang dipimpin oleh orang tua. Apalagi pada homeschooling yang masih berada pada tingkat-tingkat awal (pra sekolah dan SD). Pada tingkat ini, materi pembelajaran relatif masih sederhana dan dapat diberikan sendiri oleh orang tua.
Pada tingkat yang lebih tinggi, biasanya anak-anak homeschooling semakin mandiri. Karena terbiasa berinisiatif dan aktif dalam proses pendidikannya, anak-anak homeschooling biasanya terlatih mencari penyelesaian sendiri untuk mendapatkan jawaban atas keinginan dan kebutuhannya. Pada tahap ini, peran orang tua biasanya lebih berfungsi sebagai mentor.
Sesuai namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah. Tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling biasanya menggunakan sarana apa saja dan dimana saja untuk pendidikan homeschooling anaknya. Untuk melakukan pendidikan dan pengayaan (enrichment), keluarga home schooling juga memanfaatkan semua infrastruktur dan sarana yang ada di masyarakat. Sarana yang digunakan untuk proses pembelajaran dapat merupakan sarana gratis atau berbayar.

Sajak UN

*Sajak UN

Jika cinta adalah pilihan, maka dia persis soal pilihan ganda.

Jika cinta adalah alasan, maka dia persis soal essay.

Jika cinta adalah kesempatan, maka dia persis soal "benar" atau "salah".

Jika cinta adalah kecocokan, maka dia persis soal mencocokkan daftar A dengan daftar B.

Entahlah. Jenis soal seperti apa cinta ini.
Yang pasti, tidak ada cinta yang tidak pernah diuji.
Dan ketahuilah, semakin tinggi cinta itu, maka akan semakin dahsyat ujiannya.
Jangan mengeluh.
Jangan risau.
Hanya orang2 terbaik yang akan lulus.
Lantas melihat kristal nilai cintanya begitu indah.



Oleh Tere Liye