Diadaptasi dari Sumardiono dengan bukunya homeschooling
Oleh Novy Eko Permono
Dalam bahasa
Indonesia, terjemahan yang biasanya digunakan untuk homeschooling adalah
sekolah rumah. Istilah ini dipakai secara resmi oleh Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas) untuk menyebutkan homeschooling. Selain sekolahrumah, homeschooling
kadangkala juga diterjemahkan dengan istilah sekolah mandiri (Sumardiono, 2007:
3).
Homeschooling
adalah model pendidikan alternatif selain di sekolah. Homeschooling
dipraktikkan oleh jutaan keluaga di seluruh dunia. Walaupun ada keinginan untuk
membuat sebuah definisi mengenai apa yang dimaksud dengan homeschooling, tetapi
tak mudah untuk melakukannya. Tak ada sebuah definisi tunggal dari homeschooling
karena model pendidikan yang dikembangkan di dalam homeschooling sangat beragam
dan bervariasi.
Salah satu
pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga
memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan
mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Jadi,
alih-alih menyerahkan begitu saja tanggung jawab pendidikan anak kepada guru
dan system sekolah, orang tua homeschooling bertanggung jawab secara aktif atas
proses pendidikan anaknya.
Yang dimaksud
dengan bertanggung jawab secara aktif disisni adalah keterlibatan penuh orang
tua pada proses penyelenggaraan pendidikan, mulai dalam hal penentuan arah dan
tujuan pendidikan, nilai-nilai (values) yang ingin dikembangkan,
kecerdasan dan keterampilan yang hendak diraih, kurikulum dan meteri
pembelajaran hingga metode belajar serta praktik belajar keseharian anak-anak.
Analogi yang dapat
digunakan untuk menjelaskan peran orang tua dalam proses homechooling adalah
seperti peran kepala sekolah dalam sistem pendidikan sekolah yang dikenal
masyarakat. Sebagai kepala sekolah homeschooling, peran orang tua adalah
bertanggung jawab atas keseluruhan proses belajar anak-anak. Kepala sekolah
dapat merangkap sebagai guru, tetapi proses pengajaran anak-anak tidak harus
dilakukan oleh kepala sekolah.
Pada keluarga
homeschooling, sebagian proses belajar mengajar biasanya memang dipimpin oleh
orang tua. Apalagi pada homeschooling yang masih berada pada tingkat-tingkat
awal (pra sekolah dan SD). Pada tingkat ini, materi pembelajaran relatif masih
sederhana dan dapat diberikan sendiri oleh orang tua.
Pada tingkat yang
lebih tinggi, biasanya anak-anak homeschooling semakin mandiri. Karena terbiasa
berinisiatif dan aktif dalam proses pendidikannya, anak-anak homeschooling
biasanya terlatih mencari penyelesaian sendiri untuk mendapatkan jawaban atas
keinginan dan kebutuhannya. Pada tahap ini, peran orang tua biasanya lebih
berfungsi sebagai mentor.
Sesuai namanya,
proses homeschooling memang berpusat di rumah. Tetapi, proses homeschooling
umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling
biasanya menggunakan sarana apa saja dan dimana saja untuk pendidikan
homeschooling anaknya. Untuk melakukan pendidikan dan pengayaan (enrichment),
keluarga home schooling juga memanfaatkan semua infrastruktur dan sarana yang
ada di masyarakat. Sarana yang digunakan untuk proses pembelajaran dapat merupakan
sarana gratis atau berbayar.