JIKA KAMU BERADA DI WAKTU SORE, JANGANLAH MENUNGGU HINGGA TERBIT FAJAR
Kamis, 06 Desember 2012
BIDADARI DARI NERAKA
Bismillahir-Rah
maanir-Rahim ... Sebagian besar penghuni neraka adalah kaum wanita. dan
diantara wanita-wanita penghuni neraka itu terdapat istri istri yang
durhaka kepada suaminya.
Kenapa ya bisa begitu..?
Mari kita lihat pendapat dari beberapa ulama ditinjau juga dari ayat AlQur'an dan Al-Hadist
Di antara prinsip akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’
mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang Allah
telah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi
keduanya. Allah jadikan Surga sebagai tempat tinggal abadi yang
penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman
kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih dan menjauhi larangan-larang
an-Nya.
Sedangkan neraka Dia jadikan sebagai tempat tempat
tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir,
musyrik, munafik dan durhaka kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali Imran: 132]
Dan firman-Nya: “Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24, QS. Ali Imran: 131]
Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka..?
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar pada hari
raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat shalat dan melalui
sekelompok wanita. Beliau bersabda : ’Wahai kaum wanita
bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah
mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya : ’Mengapa wahai
Rasulullah..?’ Beliau menjawab,’Kalia n banyak melaknat dan durhaka
terhadap suami. Dan tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki
kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan akal kaum laki-laki
yang setia daripada salah seorang diantara kalian. Mereka bertanya :
’Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal kami wahai
Rasulullah..?
Beliau menjawab : Bukankah kesaksian seorang
wanita sama dengan separuh dari kesaksian seorang pria..?’ Mereka
menjawab : Benar.’ Beliau berkata lagi : Bukankah apabila wanita
mengalami haidh maka dia tidak melakukan shalat dan puasa..?’
Mereka menjawab : ’Benar.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata : itulah(bukti) kekurangan agamanya.’ (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu
anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya
adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku, dan aku melihat
kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.” (HR. Ahmad)
Di dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya
adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke dalam neraka maka aku
menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan
Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
Hadits-hadits tersebut diatas memberitahukan kepada kita dengan jelas
dan gamblang bahwa mayoritas penghuni surga adalah orang-orang fakir
(miskin).
Sedangkan penghuni neraka yang paling banyak adalah dari kaum wanita.
Mengapa Wanita Menjadi Mayoritas Penghuni Neraka..?
Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya
dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan neraka. Ketika
beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya: “ …
dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti
ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.
Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa
(demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka
bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab:
“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar)
terhadap kebaikan-kebaik annya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada
salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia
melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan
berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
Di dalam
hadits lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan
tentang sifat wanita penduduk neraka, beliau bersabda : “ … dan
wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang,
melenggak-lengg okkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari
ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti
punuk onta.
Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan
wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan
sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu
‘anhu)
Dari beberapa hadits yang telah lalu, kita dapat
mengetahui beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam api
neraka dan bahkan menjadikan mereka golongan mayoritas dari penghuninya.
Sebab sebab wanita menjadi penghuni neraka di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Banyak melaknat. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Kalian banyak melaknat”.
Imam Nawawi menyebutkan bahwa para ulama telah bersepakat akan haramnya
melaknat. Laknat dalam bahasa Arab artinya adalah menjauhkan. Sedangkan
menurut syariat artinya adalah menjauhkan dari rahmat Allah dan
kebaikan-Nya. Dan tidak diperbolehkan bagi seseorang menjauhkan
orang-orang yang tidak diketahui keadaannya dan akhir perkaranya dengan
pengetahuan yang pasti dari rahmat dan karunia Allah.
Karena
itu mereka mengatakan : ’Tidak boleh melaknat seseorang yang secara
dhahir adalah seorang muslim atau kafir kecuali terhadap orang yang
telah kita ketahui menurut dalil syar’i bahwa dia mati dalam keadaan
kafir seperti Abu Jahal atau iblis.
Adapun melaknat (secara
mutlak tanpa menyebut nama tertentu,) dengan menyebutkan sifat-sifatnya
tidaklah diharamkan seperti melaknat seorang wanita yang menyambung dan
minta disambungkan rambutnya, seorang yang mentato dan minta ditato,
pemakan riba danyang memberi makan dengannya, pelukis (makhluk hidup),
orang-orang zhalim, fasiq, kafir dan melaknat orang yang merubah
batas-batas tanah, orang yang menasabkan seseorang kepada selain
ayahnya, membuat sesuatu yang baru di dalam Islam dan lainnya
sebagaimana telah disebutkan oleh dalil-dalil syar’i yang menunjukkan
kepada sifat, bukan diri orang tertentu. (Shahih Muslimbi Syarhin Nawawi
juz II hal 88 – 89)
2. Durhaka terhadap suami dan mengingkari kebaikan-kebaik annya
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam: “Mereka kufur(durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur
(ingkar) terhadap kebaikan-kebaik annya”.
Kedurhakaan semacam ini banyak sekali kita dapati dalam kehidupan keluarga kaum Muslimin, yakni
seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaik an suaminya selama
sekian waktu yang panjang hanya disebabkan sikap atau perbuatan suami
yang tidak cocok dengan kehendak sang istri.
Padahal yang
harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur atas kebaikan yang
diberikan suaminya, janganlah ia mengkufurinya karena Allah tidak akan
melihat kepada istri semacam ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam: “Allah tidak akan melihat kepada wanita
yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup
dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat
Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)
Termasuk dalam bentuk
kedurhakaan istri kepada suami adalah hal-hal berikut ini apabila
dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan syari’at:
1. Tidak melayani kebutuhan seksual suaminya, atau bermuka masam ketika melayaninya, 2. tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, 3. menyebarkan aib suami kepada orang lain, menolak bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, 4. mengkhianati suami dan hartanya, 5. membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, 6. berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, 7. bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya, 8. meminta cerai dari suaminya tanpa sebab yang syar’i, dan yang semisalnya. 3. Tabarruj (bersolek)
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam: dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka
telanjang.”
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita
yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang
seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat
lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)
Ibnu Abdil
Barr berkata: “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan bentuk
tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang
berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya.” (Dinukil oleh
Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103)
Mereka adalah wanita-wanita yang suka menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah telah melarang hal ini dalam firman-Nya: “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhi asan mereka.” (QS. An-Nuur: 31)
Wahai ukhti Muslimah, hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian
yang Islami yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan azab
di akhirat kelak.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan tinggallah
kalian dirumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan
tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (QS. Al-Ahzaab: 33)
Inilah beberapa sebab yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka.
Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari azab-Nya di dunia dan akhirat.
Wallahu a'lam bish-shawab ...
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih .. Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ... Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar