*Ukuran yang lebih hakiki
Kenapa di mata Allah kemuliaan seseorang tidak pernah diukur dari gelar
pendidikan formal, tumpukan harta, atau wajah tampan/cantik macam
anggota boyband/girlband? Karena itu semua sifatnya duniawi, tidak ada
yang dibawa ke liang kubur.
Dan yang lebih penting lagi, karena Allah telah menentukan ukuran yang lebih hakiki.
Tukang cuci sebuah rumah, pekerjaannya membuat dia
menunduk2 menghormati juragannya. Tiap bulan dia menyisihkan sedikit
gajinya yang kecil, dihemat2, untuk apa? Hanya ingin menyembelih seekor
kambing ketika hari raya kurban. "Kata pak kiyai, setiap helai bulunya
dihitung kebaikan."
Buruh tani, pekerjaannya di sawah orang2,
tidak punya lahan, jika tidak ada yg menyuruh, tidak ada pekerjaan
baginya. Tiap minggu dia menyisihkan sedikit dari gajinya yang seadanya.
Untuk apa? Hanya ingin berkurban di hari lebaran. "Ah, saya ini miskin,
tidak bisa bantu bangun masjid, sedekah banyak, naik haji, atau apalah,
hanya ini, seekor kambing setiap tahun."
Anak2 panti asuhan,
dibesarkan oleh sumbangan orang2 yg peduli, tetap saja bareng2
menyisihkan uang sumbangan yg sudah sedikit itu untuk kurban tiap tahun.
Disuruh kakak asuhnya memang, tapi cepat atau lambat, pemahaman yatim
piatu ini akan sama cemerlangnya dengan kakak asuhnya.
Lantas,
kalau kita disuruh berdiri berjejer dengan tukang cuci yg tangannya
keriput oleh air dan sabun. Dengan buruh tani yang badannya hitam
terbakar matahari. Dengan anak2 panti asuhan, yg badannya bau asem
karena main sepanjang hari, tidak ganti2 baju. Apakah kita merasa lebih
mulia di hadapan Allah?
Kita, yg bergaji jutaan, bahkan
belasan. Punya telepon genggam berjuta2 rupiah, menghabiskan pulsa
ratusan ribu tiap bulannya. Sekali makan di restoran ratusan ribu. Kita,
meskipun masih sekolah/kuliah, tapi yg dikasih uang jajan bahkan lebih
banyak dibanding penghasilan 29 juta rakyat Indonesia yg cuma
7.000/hari. Apakah kita merasa lebih mulia di hadapan Allah jika
sekalipun kita tidak tergerak hati berkurban tiap tahun? Bahkan kita
tidak mau mendengarkan seruan itu, malas membacanya, jauh2 bukan urusan
saya?
Ber-korbanlah. Tunjukkan bukti cinta kita pada agama
ini. Berikanlah yang terbaik, bukan sisa-sisa, karena Allah telah
menentukan ukuran yang lebih hakiki.
*7 hari lagi idul kurban, ayo ikutan.
Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar