Peterpan - Semua Tentang Kita by Umar At-Tipari

Minggu, 19 Mei 2013

15 TAHUN SUDAH


Oleh: Novy Eko Permono 

 
Bulan Mei sudah memasuki pertengahan, hari ini pun setiap orang melakukan aktivitas rutinnya seperti biasa seakan tak ada yang berbeda. Namun tidak demikian bagi orang tua yang kehilangan anggota keluarganya dalam kejadian tragis 15 tahun lalu itu. Bulan ini takkan bisa dilupakan bahkan untuk seluruh warga Indonesia.
Bulan Mei merupakan bulan perubahan, dimana mei adalah puncak kekesalan warga terhadap pemerintahan rezim Soeharto yang telah menjabat selama 32 tahun. Tiga puluh tahun lebih bukanlah hal sebentar, apalagi dimasa itu banyak hal yang dibatasi oleh pemerintah, bahkan seakan tidak ada lagi kata kebebasan.
Bulan Mei tak bisa dilupakan, dimana seluruh masa berkumpul di depan gedung MPR, dengan satu tuntutan yaitu sebuah perubahan. Demonstrasi besar-besar itu juga menelan banyak korban dari warga sipil serta aparat berwajib. Pengrusakan fasilitas umumpun tak mampu dihindarkan lagi. Roda perekonomian pun terhenti karena adanya kejadian yang luar biasa tersebut.
Sekarang lima belas tahun telah berlalu, Indonesia telah memasuki babak baru setelah runtuhnya kepemimpinan Soeharto, masa yang dinamanakan para cendekiawan dengan masa reformasi. Sebuah perubahan setelah perjuangan yang panjang.  Reformasi merupakan titik awal menuju arah yang diharapkan oleh setiap orang lebih baik tentunya.
Bulan Mei, banyak hal yang sudah terjadi selama beberapa tahun ini. Indonesia kini lebih demokratis. Kebebasan berpendapat serta berkreasi kini sudah tak dibatasi lagi. Indonesia lebih mantap menatap hari-harinya kini. Setelah reformasi, kini kita dapat menyalurkan aspirasi untuk memilih para wakil rakyat, presiden dan wakilnya yang kompeten serta bertanggung jawab melalui pemilu yang demokratis pada tahun 2004 lalu.
Tapi setelah lima belah tahun sudah reformasi bergulir, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Reformasi yang identik dengan demokrasi, malah disalah gunakan oleh beberapa pihak yang tak bertanggung jawab. Selama lima belas tahun ini, korupsi kian menjamur di kalangan wakil rakyat. Mulai dari anggota DPR yang terhormat, hakim, aparat kepolisian sampai dengan ketua parpol.
Pemerataan pembangunan serta pengurangan angka kemiskinan yang digadang-gadang akan terwujud setelah adanya reformasi ternyata hanyalah tinggal angan saja. Lima berlas tahun sudah reformasi, tetapi negeri ini tetaplah carut marut. Masih banyak persoalan yang belum terselesaikan. Angka kemiskinan kian melambung, apalagi ditambah akan naiknya harga BBM.
Memang semua ini bukan lah tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan negeri ini semakin makmur, Indonesia yang lebih baik. Kita tunjukkan pada mereka kalau bangsa ini bukan lah negerinya para koruptor, bukanlah bangsa yang hanya memiliki banyak penduduk, bukan lah bangsa yang setiap harinya terjadi kekerasan dimana mana, tetapi bangsa ini adalah tumpah darah kita, negeri yang menjunjung tinggi pluralisme, negeri yang indah tak ada tandingannya. Mari kita bersama dengan semangat reformasi kita lakukan perubahan, mari kita berkarya, mari kita berikan yang terbaik untuk tanah kita tercinta.

2 komentar:

  1. EEEMMMM . . mnurt kamu, setelah 15 tahun, Indonesia udah kayak gmana??

    BalasHapus
  2. banyal hal yg udah dilalui Indonesia, sudah bnyak pula perubhan positf yg trjadi spt, skrg prrhatian pmerintah ttg pndidikan sudh lebih baik, namun pendidikan mash blum mrata. secara umum masih bnyak PR utk kita, supaya Indonesia ini jadi lebih baik

    BalasHapus