Mungkin memang salah
Bila mengagumimu
Ketika sang hujan membasahi dirimu
Saat berusaha menyembunyikan tangis hitam
Di ribuan deras jernih hujan
Padahal kemarin, minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu
Padahal saat itu kau tersenyum
Menanti hangat sang musim
Atau dirinya yang berlari tuk memelukmu
Lalu berlalu romansa tertutup datangnya kereta
Lalu hilang aku di seberang
Layaknya bioskop aku menonton berkali-kali adegan itu
Setiap kali gerbong kereta berdesis melewati
Tiada bosan meski berubah tiap kali
Sementara aku menanti yang kan membawaku pergi
Apa yang berubah?
Dirinya hanya balutan mode
Namun lelaki itu tak pernah sama
Kini hanya hujan dingin yang menyelimuti
Hanya tangis hitam yang menemani
Tiada pernah terlupakan dirimu
Menghilang dibalik desis kereta yang menjemputku
Yang harus membuatku lama lagi menunggu
Karena dirimu, tangis hitammu, dan rapuh nyawamu
Desis keretaku untuk pulang terhenti
Dan aku menunggu lagi
Hingga hujan merah darah terhenti
oleh N.E.P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar